Sahabatku, tahukah kalian?
Kenapa
setiap kita jauh dari orang tua, kita selalu kangen sama Ibu. Kita selalu
menyebut namanya. Kita selalu menghadirkan wajahnya dalam setiap pandangan
hati. Itu karena Ibu lah yang paling sering nanyain kabar kita ketika itu.
Tapi...
Kalau
dari Ibu, ternyata Ayahlah yang selalu mengingatkan Ibu supaya nelepon kita
saat kabar belum didapat. Mereka was-was jika handphone kita tidak aktif,
sedang kabar belum diketahui.
Waktu
kecil, ayah sering ajarin kita naik sepeda. Padahal Ibu sangat khawatir. Tapi
Ayah YAKIN karena kita PASTI BISA melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak
yakin bisa.
Maka
begitulah saat kita mengenal PACARAN.
Kenapa
Ayah melarang kita pacaran?
Karena
Ayah sangat CEMBURU pada kita. Ayah tidak menginginkan kita menghabiskan masa
muda ini dalam kesia-saiaan yang fana. Ayah tidak mau waktu muda kita dihabisi
oleh orang lain. Beliau masih sangat menginginkan kita dan menjaga kita sebaik
mungkin.
O iya, apakah sahabatku tahu?
Saat
kita diwisuda, Ayahlah yang pertama kali menepukkan tangannya. Itu karena Ayah
bangga memiliki kita. Lalu, Ibu lah yang pertama kali meneteskan air mata
kebahagiaan karena melahirkan seorang Anak yang cerdas, secerdas kita. Ada 1
tepukkan kebanggaan dari Ayah, diiringi dengan 1 tetes air mata kebahagiaan
dari Ibu.
Saat
kita menginginkan sesuatu, lalu Ayah tidak memberikan/mengizinkannya kepada
kita, sebenarnya hatinya tidak tega ketika menolak permintaan kita. Namun Ayah
tetap harus tegas dihadapan kita. Dan itu dilakukan DEMI KEBERHASILAN KITA.
Dan saat
kita telah bergandengmesra dengan seorang pendamping hidup yang ada di tangan
kita, Ayah kita adalah orang yang pertama MENANGIS dalam hati, seraya berkata
"TUGASKU TELAH SELESAI MENDIDIK DAN MENJAGAMU WAHAI ANAKKU SAYANG"
^.^
Untuk
Abi, Ummi, dan calon isteriku FALS.
Salam
Penuh Cinta, dari Fikri Habibullah Muharram.
Follow juga akun Twitter
@fikrihabibullah
1 komentar:
kadang kita lupa kedua orang tua kita
Posting Komentar