Rabu, 23 Februari 2011

Duhai Cinta, Kau Datang Di Saat Tak Tepat!

Tulisan ini dibuat sekitar enam tahun yang lalu. Sebenarnya, tujuan penulisan ini hanya untuk mengasah daya tulis saya pribadi. Sekaligus memang ada aksidental yang sesuai antara ketukan jemari dan gerak hati ketika awal-awal mengecup dunia pubertas. Namun, ternyata saya baru sadar bahwa di dalam artikel ini ada jawaban dari pertanyaan para pembaca buku TUHAN, IZINKAN AKU PACARAN yang sempat saya buat. Inilah pertanyaan yang paling sering saya terima. Sebelumnya saya mengharap maaf jika ada gaya bahasa yang terkesan kaku, karena tulisan ini – sekali lagi – adalah mediasi saya ketika itu – duduk di bangku SMP – untuk mengasah daya tulis. Saya tidak edit dengan tujuan mengenang badai jerih diri ini Tentunya, gaya tulisan ini tidak sebagus yang tertuang di dalam buku TUHAN, IZINKAN AKU PACARAN yang memang saya yakini lebih membaik dan sedikit menyastra. Sekali lagi, tulisan ini sekedar bahan latihan saya. Juga untuk Anda yang ingin jadi penulis, ya sering-sering berlatilah. Seperti ini. Insya Allah, akan ada manfaat suatu saat. Dan terakhir, semoga tulisan ini bermanfaat buat Anda. Selamat membaca.




-----------------------------------------------------------------------------------------


Sayup-sayup kerinduan memecah suasana hati yang semakin hari semakin merona bagai pelangi. Keindahannya membuai siapa mata memandang menjadi terpesona. Hidup penuh dengan warna-warna cinta. Memang, keindahan tiada tara saat hati harus mempertaruhkan segala kekuatannya yang agung untuk menemukan satu kata “cinta” kepada yang dicintainya. Tidak terkecuali siapapun dia. Rasa lelah otak merakit kata cinta tidak terasa sama sekali. Semua indah saat cinta hadir dan jatuh dihati mereka yang sedang jatuh cinta. Semestinya, kekuatan rasa cinta inilah yang mengantarkan kita kepada Sang Pemilik Rasa yang sesungguhnya. Namun, kekuatan rasa itu begitu menakutkan, bahkan konon menjadi ketakutan terbesar bagi seorang petuah, penasehat, pengkritik, pengajar, ustadz, dan para aktifis pendakwah. Ya, saat-saat kita tergoda dengan wanita. Saat kita jatuh cinta dengan segala keindahan yang ada. Rasa yang tiba-tiba gembira, riang, indah, tiba-tiba saja menjadi-jadi tak karuan meraba. Ya, inilah saat dimana seorang remaja merasakan indahnya jatuh cinta kepada seorang wanita. Atau wanita yang jatuh cinta pada seorang pemuda idamannya. Berbicara tentang cinta tidak akan pernah habis. Pada buku saya, Tuhan, Izinkan Aku Pacaran, di sana telah diurai panjang lebar tentang satu kata lima huruf itu. Maka tidak mungkin kita kaji tentang cinta secara gamblang disini. Karena gambaran cinta bisa menyesuaikan keadaan bergantung pada pemakaiannya. Untuk itu, supaya pembahasan tidak lari kemana-mana, saya akan coba memperkecil afrad cinta. Lebih kecil lagi, dan tepatnya “seorang pemuda yang sedang jatuh cinta pada seorang wanita”. Bohong bila ada orang yang mengatakan tidak menyukai wanita. Atau seorang wanita yang mengatakan tidak mencintai seorang lelaki. Kecuali orang yang tidak normal atau up normal (orgil). Hanya saja, bagi seorang mukmin yang menyerahkan cintanya pada Allah, rasa itu tidak terlalu dipedulikan, bahkan dinafikan semaksimal mungkin dengan tujuan menjaga keiffahan dan kesucian diri disamping menutup pintu bagi setan agar tidak ikut campur dalam rasa cinta itu. Bukan berarti cinta itu kotor. Namun nafsu itulah yang mengotori sucinya cinta itu sendiri. Dan setanlah pembimbingnya. Jatuh cinta kepada wanita atau sebaliknya merupakan hal yang wajar dimiliki oleh siapapun yang normal. Karena Rasulullah SAW mencontohkan kepada ummatnya melalui sunnah menikah. Begitulah sejatinya ekspresi untuk menumpahkan rasa cinta kepada seorang wanita, juga sebaliknya. Maka, jika ada orang yang tidak mengindahkan perkawinan otomatis dia telah menghalau kefitrahan manusia sekaligus tidak mengikuti sunnah Nabi. Kalau Anda adalah seorang pemuda yang telah memiliki umur cukup dan terus-menerus dihantam topan asmara, maka inilah ayat-ayat Allah dimana Anda harus menikah. Inilah cara ampuh, berpahala, sekaligus menjaga kesucian dan memelihara keturunan dengan baik, dan tentunya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, bagi Anda para pemuda yang belum merasa siap untuk membuka pintu nikah, maka tahanlah perasaan itu dengan berpuasa (sebenar-benar puasa). Karena puasa itu dapat mengurangi nafsu kobaran cinta yang bercampur syahwat. Inilah yang diajarkan Rasulullah. Setelah itu, bertawakkal mintalah kepada Allah agar membimbing Anda agar selalu di jalan yang diridhai-Nya. Jangan sekali-kali memberi peluang nafsu setan saat Anda jatuh cinta kepada seorang wanita. Karena kalau boleh jujur, wanita itu diselimuti oleh setan dari berbagai macam penjuru. Disitulah ranjau setan yang paling ampuh. Wanita. Ketahuilah, saat seorang pria asyik bercengkrama dengan wanita, maka setan akan terus memberikan nafsu-nafsu itu. Terus dan terus dibimbing olehnya. Sehingga saat kita duduk berduaan dengan wanita akan terasa semakin indah. Kita tidak sadar bahwa sebenarnya setan telah menjadi pihak ketiga yang memberi masukan agar terus mendekati kepada wanita itu, sampai akhirnya berzina. Untuk itu, saat Anda jatuh cinta, biarkan rasa itu hadir. Tapi jangan biarkan setan hadir. Saat Anda Tergoda Oleh Seorang Wanita Saat-saat seperti ini adalah saat kritis. Dimana setan berpeluang memainkan hati sekaligus membimbing Anda kepada jalan yang akhirnya merugikan Anda sendiri. Lihatlah pemuda-pemuda zaman sekarang yang selalu menuruti rasa cintanya pada wanita berdasarkan mazhab syaithaaniyyah. Menghadapi kenyataan ini banyak pemuda terjebak dalam tindakan kata-kata bijak yang selalu dilancarkan pada pagi, siang, malam, hingga saat ia tersadar bahwa itu telah terjadi dan berlangsung hampir sebagian, bak burung unta yang menenggelamkan kepalanya kedalam gurun pasir sementara tubuh besarnya nampak jelas terlihat, berusaha menutupi diri dari kenyataan bahwa dia tidak pernah cela atas perbuatannya selama ini dalam menerjemahkan cinta kepada hal yang sebenarnya telah keluar dari rel cinta itu sendiri. Tak kenal pun dia itu adalah penda`i (aktifis dakwah), siswa, mahasiswa, guru, santri, atau bahkan ustadz sekalipun. Semua bisa. Lebih-lebih, ternyata seorang yang diidamkannya ini adalah wanita yang telah melekatkan dirinya dengan budaya-budaya ala orientalisme kebaratan. Disitulah remaja banyak yang tergoda. Khususan yang tipis iman. Wanita memang indah. Sehingga para desainer penghancur akhlak begitu hebat membungkus kebebasan wanita dengan “emansipasi”, menata rapi kebebasan beragama dengan “fluralisme”, sekaligus mempaketkan gaya hidup instant dengan kemudahan teknologi yang semuanya serba menjangkau dan mudah. Disinilah titik retak hancurnya sendi-sendi Islam. Poniter-ponter tersebut telah berhasil disetel ke target sasaran yang tepat dimulai dengan tiga F ; fashion, food, and fun. Tak pelak, yang jadi korban tidak tanggung-tanggung, mulai dari rakyat jelata, pengusaha, pejabat, bahkan para penda`i sekalipun tidak lepas dari jeratan mereka. Inilah cinta yang rusak, cinta yang diiringi oleh nafsu syahwati. Cinta yang salah konsep kepada seorang lawan jenis. Misi-misi yang meraka lancarkan tidaklah untuk mengkafirkan orang muslim sejati, tetapi mudah-mudah saja “buatlah aqidahnya sedikit goyah dan rapuh”. Dengan membuatnya cinta akan glamoritas, kesenangan, dan kenyamanan hidup. Ditambah dengan hal-hal klasik harta, tahta, dan WANITA. Nah, satu yang terakhir inilah yang menjadi prosesor. Letak godaannya agak spesial karena menyentuh seluruh manusia tidak hanya yang kaya tetapi yang miskin, sekalipun memiliki masalah yang sama. Harta dan tahta mungkin sebagian manusia saja yang memiliki kesempatan mendapatkannya. Tapi wanita, siapapun mengalaminya termasuk para petuah dan da`i. Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan hidup adalah isteri yang shalehah (H.R. Muslim) Rasulullah sendiri menganalogikan “wanita” bukan berarti hanya berlaku bagi siapa saja, tetapi hadits itu juga ditujukan bagi para wanita, maksudnya godaan berupa “pria”. Jadi, harta, tahta, wanita/pria. Ketega elektron ini melekat dan berputar mengelilingi lintas atom nafsu. Hanya saja kadarnya yang membedakan. Jika seorang abang becak, tukan ojek, sopir angkot, kernet, pedagang kaki lima, sampai dengan pengusaha, tergoda oleh pesona wanita adalah hal yang biasa sering ditemukan, apalagi di kota-kota besar. Namun, bagaimanakah jadinya bila yang tersihir ini adalah seorang petuah, penda`i, pemimpin dan guru/ustadz? Tentu mempunyai episode khusus yang berbeda dari kisah-kisah mereka. Ya iya lah, betapa tidak, mereka adalah seorang figur public, semua gerak dan langkah mereka terus disoroti oleh mata memandang. Mereka menjadi rujukan dan patron pengikat semua orang. Makanya, orang tua membuat pepatah unik “kalau guru kencing beridiri, murid kencing berlari”. Itu artinya, jika seorang figur piblik saja dapat berbuat demikian lebih-lebih murid atau ummatnya. Godaan setan. Kita bicara tentang kiat sukses setan dalam rangka menggoda manusia. Sebenarnya di dalam kamus goda-menggoda bagi setan tidaklah pandang bulu, dan tidak pula harus repot ngurusinnya. Kenapa demikian? Karena dinasti kerajaan setan jauh lebih maju dan profesional dari pada manusia, setan sangat aktif dan bersungguh-sungguh mencari teman untuk diajak ke neraka nanti. Nau`dzubillah. Coba bayangkan, untuk level seorang sarjana S3 atau yang sederajat dengannya, tidak mungkin setan menggodanya dengan mengirim utusan setan tamatan SD yang nulis dan bacanya pas-pasan. Khalifah setan akan mengirim utusan sarjana dari lulusan universitas setan ternama untuk menggoda manusia tersebut. Begitupun seorang da`i atau ustadz yang sudah tahfidz Al-Qur`an, dia akan mengutus setan yang sudah khatam tahfidz Al-Qur`an 30 Juz dengan menguasai ilmu tafsirnya. Lebih dari itu, kirimannya pun ahli dan berpedikat “spesialis” dalam bidang Nahwu, Sharaf, Bayan, Mantiq, dll. Dan tidak hanya itu, setan juga sangat profesional dan ahli disertai pengalaman jam terbang mengajar dalam “menggoda manusia”, selalu ikut seminar, workshop, yang tak terhitung lagi. Ini menandakan semakin besar predikat seorang manusia, maka setan yang menggodanya pun semakin hebat. Dan bila ia selamat dari fintah ini, pahalanya pun akan semakin berat. Tak heran dan diragukan lagi bila seorang da`i, ustadz, petuah tergoda setan melalui makhluk yang bernama wanita. Bukankah mereka juga manusia yang normal???? Setan tidak gila, maka dia tidak akan menggoda orang gila. Begitulah kehebatan setan. Pandai bukan? Mengapa Sampai Tergoda Dengan Wanita? Penyebab dominan yang mendukung tergodanya seorang laki-laki terhadap wanita adalah : 1.Sistem yang ada 2.Adanya peluang/kesempatan 3.Tidak ada hijab 4.Iman yang rapuh 5.Lemahnya sosial kontrol 6.Faktor psikologis Ketahuilah wahai saudaraku, lingkungan di sekitar kita begitu bebas dan membebaskan seorang wanita dan pria untuk berdua-duaan (khalawat) tanpa kontrol sosial dari berbagai pihak. Tak terkecualipun daerah yang bersyari`at seperti Nanggroe Aceh Darusslam, tetap saja ada yang namanya “pasangan muda-mudi tanpa ikatan nikah yang berkhalawat” walau harus jiepeudrop dan jieseumanok ngeun ie got i meunasah(di grebek dan dimandikan dengan air got di mushalla, B. Aceh, penulis) Wanita-wanita dan pria “tanpa busana” berkeliaran bebas seakan menjadi pemandangan sunnah yang terpelihara dengan baik. Ya. Memang benar, itu adalah mazhab westernisasi yang menghukumkannya sunnah. Sederhananya, ini dianggap pemandangan yang wajar. Begitupun kehidupan bebas lainnya di sekolah, pusat perbelanjaan, tempat wisata, kampus, tempat hiburan, dan kantor-kantor, semuanya memberikan kebebasan untuk melakukan aktifitas tanpa batas. Bahkan untuk tugas keluar kota pun tidak ada perlakukan khusus bagi kaum wanita. Wanita-wanita bisa pergi kemana saja tanpa pendamping, karena sistem telah menuntut demikian. Bagaimana tidak seorang pria dapat tugas keluar kota dengan satu tim rekan kerja wanita selama tiga bulan, dapat dibayangkan...?? betapa orang-orang seperti ini sangat banyak memerlukan energi untuk melawan keinginan hatinya, mengendalikan diri agar menjadi orang yang terjaga ke`iffahan dan kesuciannya (wudihh…segitunya ya?). Saudaraku, belum lagi gaya hidup ala yahudi yang mengambil yel “kalau masih ada yang jual sate untuk apa membeli kambing?”. Hingga bukan hanya mereka yang belum menikah, wanita atau pria yang sudah menikah pun memiliki pasangan lain di kantor, kalau boleh dibilang mereka mengaku sebagai PIL (pria idaman lain), WIL (wanita idaman lain), HTS (hubungan tanpa status), TTM (teman tapi mesra) atau S3 (sahabat sejati setan, hehe..) dan entah apalagi sebutan-sebutan lain yang menujukan jika pria dan wanita yang telah menikah menjadi teman sehati, bahkan menjadi selingkuhan dalam segala hal di kantor. Sebegitunya yang sudah menikah masih tergoda dengan wanita, apalagi yang belum? Coba pikirkan matang-matang. Berinteraksi dengan rekan kerja kurang lebih 10 jam efektif bahkan lebih (kalau ada lembur) ditambah dengan perjalanan pulang pergi ke rumah 4 jam, maka kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain menjadi lebih banyak dan leluasa, bandingkan dengan jam di rumah yang hanya mendapatkan porsi 10 jam diambil istirahat tidur 6-7 jam, jadi interaksi dengan istri/suami dan anak hanya 3-4 jam, mending dah jika interaksi yang dilakukannya berkualitas. Akan tetapi, bagaimana kalau setiap bertemu isteri/suami/anak yang ada hanya marah-marah karena stress memikirkan pekerjaan kantor? Muka kusut, bibir kerut, dan jidat butut. Maka tak ayal lagi adanya peluang untuk dekat dengan seseorang di kantor itu sulit untuk dihindari. Tidak saja di kantor, di sekolah, kampus, atau tempat-tempat yang sifatnya umum pun bisa memberikan peluang terjadinya hal-hal seperti demikian. Entah sudah menikahkah dia atau pun belum. Awalnya mungkin hanya ngobrol biasa sesama teman, lama-lama saling curhat masalahnya masing-masing hingga terbitlah simpati (bukan telkomsel hehe....), jika interaksi ini terus dilanggengkan maka muncullah empati, dan selebihnya jika terus-terusan interaksi ini dipelihara dan dipertahankan maka muncullah perasaan yang mendalam dan membuai hati, muncullah rasa nyaman jika berdekatan, dan jika salah satunya tidak ada maka rasa kehilangan dan rindu untuk bertemu pun menjadi-jadi . . . . . dan seterusnya lah setan yang membimbing agar terus berada dalam jebakannya. Setelah itu, akal sehatpun nyaris hilang. Perasaan yang berbunga-bunga, berbuih-buih melenakan mereka, hingga setelahnya wallahua`lam apa yang akan terjadi. Faktor psikologis seperti dimana seseorang sedang mengalami puber pertama atau kedua akan membuat hati dapat melakukan segalanya karena takluk tak berkutik disaat cinta itu muncul. Apalagi puber kedua yang akan menjadi pemicu kontroversi perselingkuhan, ditambah jika pasangan kantor memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pasangan di rumah. Perhatikan kembali atas semua ini, kalau bukan iman yang membendung dan mengendalikan nafsu maka tak ada jalan lain bagi hati untuk tertambat di pelabuhan hati sang pengagum. Hal ini tidak saja menimpa segelintir orang, tetapi semua orang mengalami “rasa ini”, kagum pada selain suami atau isteri. Ya Allah berikanlah kepadaku isteri yang shalehah... jadikanlah aku pemuda yang shaleh. Amin. Wahai saudaraku nan shalih, Allah SWT telah memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga hijab antara pria dan wanita, bahkan bagi wanita jika ia pergi keluar rumah harus seizin dari sang suami dan ada seorang muhrim yang mendampinginya. Namun dunia sekarang ini tidak mendukung hal itu seratus persen, maka tidak ada hijab lain yang paling ampuh selain hijab hati diiringi iman, jaga pandangan (yaghuddhuuna min abshaarihim) jaga lisan, ini semua menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para aktifis dan semua orang yang bekerja di luar rumah. Jatuh cinta, kita kembali ke konteks ini. Jelaslah bahwa cinta itu adalah fitrah dan suci. Hanya saja yang mengotori cinta itu sendiri adalah setan yang selalu membimbing kita disaat rasa-rasa itu muncul, seperti yang sudah diuraikan di atas. Maka yang menjadi permasalah saat seseorang jatuh cinta bukanlah pada rasa itu, tapi bagaimana kontrol hati dalam menaklukan segala kehendaknya yang terlalu condong kepada nafsu. Karena salah satu cara dari sekian cara sang setan menggoda manusia adalah dengan nafsu. Riset di lapangan setan telah menunjukan bukti, dan hasilnya “positive”. Karena hampir sebagian orang menjadi korbannya. Maka waspadalah dengan ranjau setan ini. Setiap kita memang diberikan oleh Allah rasa cinta kepada sang wanita. Maka wajar bila manusia jatuh cinta kepadanya. Jika seorang lelaki jatuh cinta kepada seorang wanita, dan wanita itupun menyukai laki-laki itu, maka Islam meberikan pintu untuk menumpahkan rasa itu dengan memasuki gerbang pernikahan. Karena Islam adalah agama yang mudah, seimbang, dan tidak ingin merepotkan pemeluknya selama ia tidak merepotkan dirinya sendiri. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita ... (Q.S. An-Nisa : 14) Trip dan Trik Mengatasinya cinta begitu indah adanya saat semua orang mempertanyakan zatnya justru aku yang terlarut dalamnya saat semua bertanya tentangnya justru aku yang merasakannya Saat dimana perasaan “itu” datang menemui kita maka : 1. Janganlah mengekspresikan rasa yang muncul itu dengan perasaan dan pemikiran kita, apalagi dengan sikap dan prilaku kita. 2.Sembunyikanlah perasaan tersebut, cukup Allah-lah yang mengetahuinya, agar tidak mengganggu orang lain dan mempermalukan diri sendiri serta keluarga. 3.Berlindunglah kepada-Nya agar jangan sampai tergoda. 4. Kurangi “interaksi” dengan sang pengaggum, jika perlu hindarilah dia dengan maksud “menjaga diri dari yang diharamkan Allah”. Bukan untuk membencinya. 5.Perbanyak shalat malam, dhuha, dan shaum sunnah. 6.Buatlah diri kita bener-bener sibuk sehngga perasaan dan pikiran kita agar tidak tertambat kepada sang pengagum. 7.Bermuhasabahcintalah kepada Allah, dan serahkan semua rasa ini pada-Nya. Karena Allah lah Yang Menjadikan rasa ini muncul. Jangan serahkan pada manusia yang tak ada daya apa-apa. 8.Katakan pada hati Anda bahwa dia adalah seseorang yang luar biasa, sedang aku hanyalah lalat hijau yang menjijikan siapa saja yang aku dekati. Siapalah dia untukku? Dia tak pantas bagiku. 9.Bohongilah perasaan Anda sendiri. 10.Bagi Anda yang sudah menikah : ingatlah jika hal ini terjadi pada pasangan Anda, apa yang Anda rasakan ketika itu? (poligami, mau emang? Hehe...) 11.Khususnya bagi Anda yang beristeri : berolahragalah secara teratur agar energi Anda tersalurkan dengan baik. 12.Ingatlah azhab Allah. 13.Pikirkan kembali jika aku mengikuti jejak cinta ini, pasti aku akan sengsara. Pulsa habis sms-in dia terus sedang keuangan pas-pasan, waktu belajar hilang karena pikiran melayang mikirin dia yang seharusnya ku pakai untuk belajar atau membaca Al-Qur`an. Semua hancur gara-gara mikirin dia. 14.Malulah sama teman kita yang selalu jaim (jaga iman and image), masa kita gak bisa kaya dia? 15.Selalu ingatlah kepada Allah. Dan yakinlah bahwa kelak nantinya Allah akan memberikan cinta yang lebih indah dari yang kita harapkan sekarang. Jadi tinggalkanlah cinta itu saat kau bersujud. Lepaskan, zerokan, dan tata kembali hati Anda seperti sebelumnya. 16.Jauhilah sesuatu yang dapat mengingati anda kepada wanita. Kalau selama ini Anda terlalu mencintai musik-musik band yang sifatnya sealu memuja dan memuji wanita, dari mulai menerbitkan cinta, mengejar cinta, mendapatkan cinta, merasakan cinta, menikmati puncaknya cinta, merentas kerapuhan cinta, hingga berujung kepada meninggalkan cinta itu sendiri. Iyakan? Nah sekarang beralihlah ke lagu nasyid yang sifatnya mengigatkan Anda saat perasaan itu menjerumuskan Anda, serta memback up kembali kepada Allah. Murattal Al-Qur`an lebih indah di dengarkan. Orang bilang kalau baca Qur`an hidup jadi tenang (JV). Saatnya Muhasabah Cinta Pikirkanlah, bagaimana bisa .. begitu banyak ayat Al-Qur`an yang telah kita hafal, tetapi tidak satupun bisa dijadikan penawar (syifa) bagi hati yang sedang didilemakan oleh gundah gulana ditempa perasaan terhadap orang yang bukan selayaknya? Bagaimana mungkin bibir ini sudah banjir kebasahan dengan dzikir untuk mengingat Allah, tetapi tidak bisa menjadi terapi bagi lisan dan hati yang terus menerus menuyebutkan dan mengaggung sang pengaggum? Say NO to nafsu, ikrarkan dan nyatakan mulai detik ini sampai selama-selamanya bahwa setan adalah musuh utama kita yang paling nyata. Seperti Nabi Ibarahim AS menyatakan itu di padang pasir pada saat setan menggodanya untuk berpaling dari perintah Allah Bagaimana mungkin Allah bisa haru pada hambanya saat mendengar doa kita sedangkan hati kita ini kotor? Bagaimana mungkin generasi cita-cita luhur pengemban amanah akan terhantar dari tangan kita jika penuh dengan lumpur dosa? Sekali lagi katkanlah TIDAK pada hawa nafsu, pada setan LA (la`natullah `alaih) Janganlah mengikuti langkah-langkah setan dan berbohonglah pada perasaanmu sendiri, berbohonglah pada hawa nafsu yang akan membuatmu celaka. Sobat, ini yang terakhir. Ada satu pesan yang saya tulis hari ini sebagai tambahan catatan bahwa, Allah hanya ingin menguji sejauh mana jangkah kesabaran kita. Mentergesai kenikmatan dengan sisi-sisi indah yang tak halal ini, adalah buah yang kelak pada suatu saat `kan bermuara pada keterjerembaban yang memapakan jiwa dan raga. Bisa jadi, seseorang yang saat ini Anda dambakan belum tentu yang terbaik menurut kita. Sedang Allah telah mempersiapkan yang lebih baik untuk kita. Tentu, lebih baik dari yang kita harap, yang kita ingin, yang kita damba, atau bahkan dari yang kita kira.

1 komentar: